Sabarlahdiriku - Segala
puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita
Muhammad, keluarga, para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan
baik hingga akhir zaman.
Pada
kesempatan kali ini kita spesial akan membahas wanita. Siapakah yang pantas
menjadi wanita idaman? Bagaimana kriterianya? Ini sangat perlu sebelum
melangkah ke jenjang pernikahan, sehingga si pria tidak salah dalam memilih.
Begitu juga kriteria ini dimaksudkan agar si wanita bisa selalu introspeksi
diri. Semoga bermanfaat.
Kriteria
Pertama: Memiliki Agama yang Bagus
Inilah
yang harus jadi kriteria pertama sebelum kriteria-kriteria lainnya. Tentu saja
wanita idaman memiliki aqidah yang bagus, bukan malah aqidah yang salah jalan.
Seorang wanita yang baik agamanya tentu saja tidak suka membaca ramalan-ramalan
bintang seperti zodiak dan shio. Karena ini tentu saja menunjukkan rusaknya
aqidah wanita tersebut. Membaca ramalan bintang sama halnya dengan mendatangi
tukang ramal. Bahkan ini lebih parah dikarenakan tukang ramal sendiri yang
datang ke rumahnya dan ia bawa melalui majalah yang memuat berbagai ramalan
bintang setiap pekan atau setiap bulannya. Jika cuma sekedar membaca ramalan
tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam katakan,
“Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal, lalu ia bertanya mengenai sesuatu, maka shalatnya tidak diterima selama 40 malam.”[HR. Muslim no. 2230]
Jika
sampai membenarkan ramalan tersebut, lebih parah lagi akibatnya. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu ia membenarkan apa yang mereka katakan, maka ia telah kufur pada Al Qur’an yang diturunkan pada Muhammad.”[ HR. Ahmad (2/492)]
Begitu
pula ia paham tentang hukum-hukum Islam yang berkenaan dengan dirinya dan juga
untuk mengurus keluarga nantinya.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memerintahkan seorang pria untuk memilih
perempuan yang baik agamanya. Beliau bersabda,
“Perempuan itu dinikahi karena empat faktor yaitu agama, martabat, harta dan kecantikannya. Pilihlah perempuan yang baik agamanya. Jika tidak, niscaya engkau akan menjadi orang yang merugi”.[ HR. Bukhari no. 5090 dan Muslim no. 1446]
Inilah
kriteria wanita idaman yang patut diperhatikan pertama kali –yaitu baiknya
agama- sebelum kriteria lainnya, sebelum kecantikan, martabat dan harta.
Kriteria
Kedua: Selalu Menjaga Aurat
Kriteria
ini pun harus ada dan jadi pilihan. Namun sayangnya sebagian pria malah
menginginkan wanita yang buka-buka aurat dan seksi. Benarlah, laki-laki yang
jelek memang menginginkan wanita yang jelek pula.
Ingatlah,
sangat bahaya jika seorang wanita yang berpakaian namun telanjang dijadikan
pilihan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.”[ HR. Muslim no. 2128]
Di
antara makna wanita yang berpakaian tetapi telanjang dalam hadits ini adalah:
- Wanita yang menyingkap sebagian anggota tubuhnya, sengaja menampakkan keindahan tubuhnya. Inilah yang dimaksud wanita yang berpakaian tetapi telanjang.
- Wanita yang memakai pakaian tipis sehingga nampak bagian dalam tubuhnya. Wanita tersebut berpakaian, namun sebenarnya telanjang. [Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, Yahya bin Syarf An Nawawi, 17/190-191, Dar Ihya’ At Turots, cetakan kedua.]
Sedangkan
aurat wanita yang wajib ditutupi adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan
telapak tangan.
Allah
Ta’ala berfirman,
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min: “Hendaklah mereka mendekatkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka“. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab [33] : 59).
Jilbab
bukanlah penutup wajah, namun jilbab adalah kain yang dipakai oleh wanita
setelah memakai khimar. Sedangkan khimar adalah penutup kepala.
Allah
Ta’ala juga berfirman,
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (QS. An Nuur [24] : 31).
Berdasarkan
tafsiran Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Atho’ bin Abi Robbah, dan Mahkul Ad Dimasqiy
bahwa yang boleh ditampakkan adalah wajah dan kedua telapak tangan.[ Lihat
Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah, Amru Abdul Mun’im, hal. 14.]
Kriteria
Ketiga: Berbusana dengan Memenuhi Syarat Pakaian yang Syar’i
Wanita
yang menjadi idaman juga sepatutnya memenuhi beberapa kriteria berbusana berikut
ini yang kami sarikan dari berbagai dalil Al Qur’an dan As Sunnah.
- Syarat pertama: Menutupi seluruh tubuh (termasuk kaki) kecuali wajah dan telapak tangan.
- Syarat kedua: Bukan memakai pakaian untuk berhias diri.
Allah
Ta’ala berfirman,
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu ber-tabarruj seperti orang-orang jahiliyyah pertama.” (QS. Al Ahzab : 33).
Abu
‘Ubaidah mengatakan, “Tabarruj adalah menampakkan kecantikan dirinya.” Az Zujaj
mengatakan, “Tabarruj adalah menampakkan perhiasaan dan setiap hal yang dapat
mendorong syahwat (godaan) bagi kaum pria.”[Lihat Zaadul Masiir, Ibnul Jauzi,
5/133, Mawqi’ Al Islam.]
- Syarat ketiga: Longgar, tidak ketat dan tidak tipis sehingga tidak menggambarkan bentuk lekuk tubuh.
- Syarat keempat: Tidak diberi wewangian atau parfum. Dari Abu Musa Al Asy’ary bahwanya ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang perempuan yang mengenakan wewangian lalu melalui sekumpulan laki-laki agar mereka mencium bau harum yang dia pakai maka perempuan tersebut adalah seorang pelacur.”[HR. An Nasa’i, Abu Daud, Tirmidzi dan Ahmad]
Inilah
di antara beberapa syarat pakaian wanita yang harus dipenuhi. Inilah wanita
yang pantas dijadikan kriteria.
Kriteria
keempat: Betah Tinggal di Rumah
Di
antara yang diteladankan oleh para wanita salaf yang shalihah adalah betah
berada di rumah dan bersungguh-sungguh menghindari laki-laki serta tidak keluar
rumah kecuali ada kebutuhan yang mendesak. Hal ini dengan tujuan untuk
menyelamatkan masyarakat dari godaan wanita yang merupakan godaan terbesar bagi
laki-laki.
Allah
Ta’ala berfirman,
“Dan tinggallah kalian di dalam rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berdandan sebagaimana dandan ala jahiliah terdahulu” (QS Al Ahzab: 33).
Ibnu
Katsir ketika menjelaskan ayat di atas mengatakan, “Hendaklah kalian tinggal di
dalam rumah-rumah kalian dan janganlah kalian keluar rumah kecuali karena ada
kebutuhan”.[Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 11/150.]
Dari
Abdullah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya perempuan itu aurat. Jika dia
keluar rumah maka setan menyambutnya. Keadaan perempuan yang paling dekat
dengan wajah Allah adalah ketika dia berada di dalam rumahnya”.[HR Ibnu
Khuzaimah no. 1685]
Kriteria
Kelima: Memiliki Sifat Malu
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Rasa malu tidaklah mendatangkan kecuali kebaikan.”[HR. Bukhari no. 6117 dan Muslim no. 37]
Kriteria
ini juga semestinya ada pada wanita idaman. Contohnya adalah ketika bergaul
dengan pria. Wanita yang baik seharusnya memiliki sifat malu yang sangat.
Cobalah perhatikan contoh yang bagus dari wanita di zaman Nabi Musa ‘alaihis
salam. Allah Ta’ala berfirman,
“Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Mad-yan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternaknya), dan ia men- jumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat (ternaknya). Musa berkata: “Apakah maksudmu (dengan berbuat begitu)?” Kedua wanita itu menjawab: “Kami tidak dapat meminumkan (ternak kami), sebelum pengembala-pengembala itu memulangkan (ternaknya), sedang bapak kami adalah orang tua yang telah lanjut umurnya”. Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya.” (QS. Qashash: 23-24).
Lihatlah
bagaimana bagusnya sifat kedua wanita ini, mereka malu berdesak-desakan dengan
kaum lelaki untuk meminumkan ternaknya. Namun coba bayangkan dengan wanita di
zaman sekarang ini!
Demikianlah
kriteria wanita yang semestinya jadi idaman. Namun kriteria ini baru sebagian
saja. Akan tetapi, kriteria ini semestinya yang dijadikan prioritas.
Intinya,
jika seorang pria ingin mendapatkan wanita idaman, itu semua kembali pada
dirinya. Ingatlah: ”Wanita yang baik untuk laki-laki yang baik”. Jadi,
hendaklah seorang pria mengoreksi diri pula, sudahkah dia menjadi pria idaman,
niscaya wanita yang ia idam-idamkan di atas insya Allah menjadi pendampingnya.
Inilah kaedah umum yang mesti diperhatikan.
Semoga
Allah memudahkan kita untuk selalu mendapatkan keberkahan dalam hidup ini.
Segala
puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.
0 Response to "Mau Tahukan Kriteria Wanita Idaman?"
Posting Komentar